Metode penyusunan Qawa’id Fiqhiyah


Tugas Berstruktur                                                                                             Dosen Pembimbing
         Fiqih.A                                                                                                H.Abd.Kadir Syukur, M.Ag






Metode penyusunan Qawa’id Fiqhiyah ,
Tokoh-tokoh dan karya-karyanya





Disusun Oleh:
Kelompok: IV (EMPAT)
-  M.Habibi                                 NPM: 11.12.2624
-  M.Ramadhan                         NPM: 11.12.2625
-  Marpuah                                NPM: 11.12.2629
-  Masriati                                  NPM: 11.12.2630
-  Wahyudin                              NPM: 11.12.2641











SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DARUSSALAM MARTAPURA
TAHUN AKADEMIK
2011-2012

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar belakang
Sebagai landasan aktifitas ummat Islam sehari-hari dalam usaha memahami maksud-maksud ajaran Islam (maqasidusy syaricah) secara lebih menyeluruh, keberadaan Qawa’id fiqhiyyah menjadi sesuatu yang amat penting. Baik di mata para ahli usul (usuliyyun) maupun fuqaha, pemahaman terhadap qawa’id fiqhiyyah adalah mutlak diperlukan untuk melakukan suatu “ijtihad” atau pembaharuan pemikiran dalam masalah atau persoalan fiqih. Manfaat keberadaan qawa’id fiqhiyyah adalah untuk menyediakan panduan yang lebih praktis yang diturunkan dari nash asalnya yaitu al-qur’an dan al-Hadits kepada masyarakat.
Oleh karena itu, marilah kita mempelajari lebih jauh tentang Qawa’id Fiqhiyah terutama pada masalah metode penyusunan qawa’id Fiqhiyah Dan tokoh-tokohnya dan karya-karyanya.

B.   Rumusan Masalah
Dari beberapa Hal yang akan kami bahas ,kami akan merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.      Apa saja metode penyusunan Qawa’id Fiqhiyah ?
2.      Apa saja tokoh-tokoh Qawa’id Fiqhiyah dan karya-karyanya ?

C.   Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Memenuhi tugas yang diberikan dosen pembimbing mata Fiqih A ( ibadah ).
2.      Agar lebih mengerti dan memahami tentang Fiqih A ( ibadah ) khususnya pada kajian metode penyusunan Qawa’id Fiqhiyah , tokoh-tokoh Qawa’id Fiqhiyah dan karya-karyanya.
3.      Agar dapat lebih mengembangkan kreativitas dalam pembuatan makalah.

D.     Metode penulisan
Adapun dalam penyelesaian tugas makalah ini kami hanya menggunakan metode kepustakaan yang berhubungan dengan tema yang kami sajikan agar kami mempunyai dasar teoritis dan pengetahuan yang cukup.
BAB II
LAMPIRAN
A.      Pengertian Fiqih ,Syari’ah dan ushul Fiqih.
1.   Fiqih
Fiqih menurut bahasa bermakna tahu atau paham ,kalau menurut istilah ialah ilmu yang mempelajari  dan mengetahui hukum hukum syariat islam. Orang yang mengetahui ilmu fiqih disebut Faqih.
Dalam kitab Durtul Mukhtar diterangkan bahwa fiqih mempunyai 2 makna yaitu makna ahli ushul dan makna ahli fiqih. Makna ahli ushul : fiqih ialah ilmu yang menerangkan hikum-hukum Syara’ yang bersifat Far’iyah( cabang ) yang dihasilkan dari dalil-dali khusus (terperinci ). dan pada makna ahli fiqih : fiqih yaitu ilmu yang mengetahui dengan hukum Furu’ baik bersama-sama dalilnya maupun tidak.
Apabila dikatakan hukum Syari’ah , maksudnya ialah “hukum-hukum fiqih yang berpautan dengan masalah-maslah amaliyah yang dikerjakan oleh para mukallaf”. Hukum ini dinamakan juga disebut hukum furu’, karena dipsahkan dari ushulnya yakni di ambil, dikeluarkan dari dalil-dali syar’i yang menjadi objek ushul fiqih.
2.      Syari’ah
Syari’ah menurut bahasa artinya jalan yang lampang atau jalan yang dilalui air terjun. Para fuqaha memakai kata syari’at sebagai nama bagi hukum yang ditetapkan Allah untuk para hamba-Nya dengan perantaraan rasulullah supaya para hamba melaksanakan dengan dasar iman baik hukum yang mengenai amaliyah lahiriyah maupun yang mengenai akhlak yang bersifat batiniah.

3.      Ushul Fiqih
Ushul fiqih terdiri atas dua kata ,yaitu ushul dan fiqih yang keduanya mempunyai pengertian luas. Dalam bahasa arab ,ushul merupakan bentuk jamak  dari kata tunggal  asal yang berarti kuat atau rajah. sedangkan  ushul fiqih adalah kaidah-kaidah yang dibutuhkan untuk  mengeluarkan hukum dan perbuatan manusia yang dikehendaki oleh fiqih.
Ilmu fiqih adalah produk dari ushul fiqih jadi ilmu fiqih berkembang sesuai dengan berkembangnya ushul fiqih dikarenakan ilmu ushul fiqih merupakan ilmu alat yang menjelaskan metode dan sistem penentuan hukum berdasarkan dalil-dalil naqli ataupun aqli.
BAB III
PEMBAHASAN
Metode penyusunan Qawa’id Fiqhiyah , Tokoh-tokoh dan karya-karyanya

A.      Metode penyusunan Qawa’id Fiqhiyah
Awal mula Qawa’id fiqhiyah menjadi disiplin ilmu tersendiri dan dibkukan terjadi pada abad ke-empat H. Dan terus berlanjut seterusnya hal ini terjadi karena adanya kecendrungan taqlid mulai tampak dan semangat ijtihad telah melemah karena pada masa itu fiqih mengalami kemajuan yang samangat pesat. Hal ini berimbas terhadap terkotak-kotaknya fiqih dalam mazhab.dan ulama pada saat itu merasa puas denga perkembangan yang telah dicapai.
Pembukuan fiqih dengan mencantumkan dalil beserta perbedaan-perbedaan pendapat yang terjadi diantara mazhab dan pentarjihan terhadap pendapat yang bertentangan sepertimya telah memuaskan mereka ,sehingga tidak ada pilihan lain bagi generasi setelahnya kecuali merujuk pada pendapat-pendapat  mazhab itu dalam memutuskan atau menjawab persoalan-persoalan baru.
Menjawab beberapa persoalan fiqih dengan metode seperti itu menyebabkan fiqih terus berkembang sehingga muncullah metode baru yang mula-mula diberi nama :
1.      Al-Qawa’id atau Ad-Dlawaid
2.      Al-Furuq
Metode penyusunan masalah yang samar dan diduga memiliki hukum yang sama tetapi pada hakikatnya berbeda.
3.      Al-Alghaz
Metode penyusunan masalah fiqih yang masih umum yang bertujuan melatih penalaran manusia.
4.      Muthorohat
5.      Ma’rifah Al-Afrad
Metode penyusunan masalah fiqih dengan memperkenalkan pendapat-pendapat dalam mazhab.
6.      Al-Khiyal
Metode penyusunan masalah fiqih secara umum dengan  menggunakan kecerdikan dan kepandaian dalam memahami permasalahan.

B.      Tokoh-tokoh Qawa’id Fiqhiyah dan karya-karyanya
Berdasarkan sumber-sumber yang diteliti, Masing-masing madzhab memiliki tokoh-tokoh dan karya-karyanya yang  termasyhur dalam pengembangan qawa’id fiqhiyyah tersebut yaitu dari:
1.   Mazhab Hanafi
Berdasarkan bahan yang terkumpul dalam penelitian, terdapat enam karya dari kalangan madzhab Hanafi antara lain :
a)      Usuul al-Karkhi karya cUbaidullah ibn Hasan al-Karkhi (260-340 H)
b)      Ta’siis al-Nadzr karya al-Qadhi, cUbaidullah ibn cUmar ad-Dabusi (430 H)
c)      Al-Ashbaah wa al-Nazhaa’ir oleh Zainudddin ibn Ibrahim Ibn Nujaim  (970 H)
d)      Majaamic al-Haqaa’iq yang ditulis oleh Abu Sa cid al-Khadimi. ( 1176 H),
e)      Al-Majallah al-Ahkaam al-cAdliyyah oleh Komite ‘Ulama Daulah cUsmaniyyah (1286 H), dan
f)       Al-Faraa’id al-Bahiyyah fi al-Qawaacid al-Fawaa’id al-Fiqhiyyah karya Ibn Hamzah al-Husaini  (1305 H).

2.   Mazhab Hambali
Di kalangan madzhab Hambali, terdapat setidaknya lima kitab karya para fuqaha mulai dari pertengahan abad ke-7, sejak karya Ibnu Taymiyyah  hingga abad ke-14 Hijriyyah pada periode al-Qari. Mereka antara lain:
1.      Al-Qawaacid al-Nuuraaniyyah al-Fiqhiyyah oleh Taqiyyuddin Abu al-cAbbas Ahmad ibn cAbd al-Halim ibn Taymiyyah (661 - 728 H);
2.      Al-Qawaacid al-Fiqhiyyah oleh Sharifuddin Ahmad ibn al-Hasan, ibn Qadhi al-Jabal al-Maqdisi (771 H);
3.      Taqriir al-Qawaacid wa Tahriir al-Fawaa’id  (al-Qawaacid) karya cAbdurrahman Shihab ibn Ahmad ibn Abi Rajab (Ibn Rajab) al-Hanbali (795H);
4.      Al-Qawaacid al-Kulliyyah wa al-Dhawaabit al-Fiqhiyyah (771 H) karya Jamaluddin Yusuf ibn Hasan ibn Ahmad ibn cAbdul-Hadi (1309-1359 H); dan
5.      (Qawaacid) Majallah al-Ahkaam al-Shar ciyyah calaa Madzhab al-Imaam Ahmad ibn Hanbal oleh Ahmad ibn cAbdullah al-Qari  (1309-1359 H)

3.      Mazhab Maliki
Dari mahdzhab Maliki, beberapa ulama juga menyumbangkan tulisan tentang qawa’id fiqhiyyah. Karya dari kalangan madzhab Maliki tidak sebanyak dari madzhab Hanafi dan Syafii. Karya-karya tersebut antara lain adalah:
1.      Anwaar al-Buruuq fi Anwaar al-Furuuq atau lebih dikenal juga sebagai: Al-Furuuq; Kitab al-Anwaar wal-Anwaa’; atau  Kitab al-Anwaar wal-Qawaacid as-Sunniyyah  oleh al-Imam Syihabudin cAbdul-Abbas Ahmad as-Sonhaji al-Qarafi (260-340 H);
2.      Al-Qawaacid oleh Muhammad ibn Muhammad ibn Ahmad al-Muqarri  (758 H);
3.      Iidhaah al- Masaalik ilaa Qawaacid al-Imaam Maalik hasil karya Ahmad ibn Yahya ibn Muhammad at-Tilmisani al-Winsyarinsi (914 H);
4.      Al-Iscaaf bit-Thalab Mukhtasar Sharh al-Manhaj al-Muntakhab calaa Qawaacid al-Madzhab karya as-Syaikh Abul-Qasim ibn Muhammad at-Tiwani ( 995 H)

4.      Mazhab Syafi’i
Secara lengkap, karya-karya tentang qawa’id fiqhiyyah di kalangan madzhab Syafii berdasarkan urutan sejarahnya antara lain adalah:
1.      Qawaacid al-Ahkaam fi Masaalih al-‘Anaam oleh cIzzuddin cAbdul cAziz ibn  cAbdus Salam  ( 577 - 660 H);
2.      Kitaab Al-Asybaah wan-Nazhaa’ir karya Sadraddin Abi cAbdullah ibn Murahhil, Ibn Wakil al-Syafi ci (716 H);
3.      Majmuuc  al-Mudzhab fil-Qawaacid al-Madzhab oleh Salahuddin Abi Sa cid al-cAla’i as-Syafi ci  (761 H);
4.      Al-Asybaah wa al-Nazhaa’ir oleh cAbdul-Wahhab ibn cAli Tajuddin as-Subki  (771 H);
5.      Al-Manthuur fi Tartiib al-Qawaacid al-Fiqhiyyah aw al-Qawaacid fi al-Furuuc oleh  Muhammad ibn Bahadur Badruddin az-Zarkashi (794 H);
6.      Al-Ashbaah wa al-Nazhaa’ir karya Sirajudddin cUmar ibn cAli al-Ansari, yang lebih terkenal dengan pangggilan Ibnul-Mulaqqin (804 H);
7.      Al-Qawaacid oleh Taqiyyuddin Abu Bakr ibn Muhammad ibn cAbdul-Mu’min, al-Hisni (829 H);
8.      Al-Ashbaah wa al-Nazhaa’ir oleh Jalaluddin cAbdur Rahman ibn Abi Bakr ibn Muhammad as-Suyuthi (al-Asyuthi) (804 H); dan
9.      Al-Istighnaa’ fi al-Furuuq wa al-Istithnaa’ karya Badruddin Muhammad ibn Abi Bakr ibn Sulaiman al-Bakri .
BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Qawa’id fiqhiyyah merupakan landasan umum dalam pemikiran dan perilaku sosial memberikan panduan bagi masyarakat untuk melakukan interaksi dengan sesamanya. Dan qawa’id fiqhiyah telah mengalami perkembangan sehingga muncullah metode baru yang mula-mula diberi nama :
1.   Al-Qawa’id atau Ad-Dlawaid
2.   Al-Furuq
3.   Al-Alghaz
4.   Muthorohat
5.   Ma’rifah Al-Afrad
6.   Al-Khiyal
 Serta mulcullah tokoh-tokoh Qawa’id Fiqhiyah serta karya-karyanya baik dari mazhab Hanafi, mazhab Hambali, mazhab Maliki Maupun mazhab Syafi’i.

B.      Saran- Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada siapa saja yang berkenan membaca makalah ini agar kiranya dapat memberikan saran-saran yang sifatnya membangun kepada makalah kami ini, agar kami dapat memperbaikinya dipembuatan yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

Syabir, Muhammad Usman (2000). Al-Qawa’id al-Kulliyyah wad-dhawabith al-Fiqhiyyah. Yordania: daarul-Furqaan.
Nadwi, Ali Ahmad al-. 1412H/1991M, Al-qawacid al-fiqhiyyah: Mafhumuha, Nash-atuha, Tatawwuruha, Dirasatu Mu-allafatiha, Adallatuha, Muhimmatuha, Tatbiqatuha, Dar al-Qalam, Damascus.
Abbas , Dr.ahmad Sudirman,MA, sejarah Qawa’id Fiqhiyah. pedoman ilmu Jaya: jakarta.2004
Al-Zarkasi, Al-Manstur Fil Qawa’id , Kuwait.
Ibnu al-Farikhun ,al-Dibaju Al-muzhab , Jilid II.
Muhammad Al-waliy, al-qoqwaid Al-fiqhiyah tarikhuha wa atsaruha.1687 M.cet 1




Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Search Terms : property home overseas properties property county mobil sedan oto blitz black pimmy ride Exotic Moge MotoGP Transportasi Mewah free-islamic-blogspot-template cute blogger template free-blog-skins-templates new-free-blogger-templates good template blogger template blogger ponsel Download template blogger Free Software Blog Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car template website blog gratis daftar html template kumpulan templet Honda SUV car body design office property properties to buy properti new