الله اللكبر ~ ٩
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ فِيْهِ الصِّياَمَ، وَنَزَّلَ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ، نَحْمَدُهُ وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَ لاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ. وأُصَلِّيْ وَاُسَلِّمُ عَلَى الْقَائِدِ وَالْقُدْوَةِ مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، وَمَنْ دَعاَ اِلَى اللهِ بِدَعْوَتِهِ وَمَنْ جاَهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهاَدِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ!
Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd
Yaa Allah, Yaa Rahman, inilah hamba-hambu-Mu, datang bersimpuh di hadapan kebesaran-Mu. Inilah, yaa ‘Aziiz, makhluk-makhluk-Mu yang lemah dan tak berdaya, duduk di hadapan altar kemuliaan dan keagungan-Mu. Yaa Ghaani, inilah orang-orang fakir yang menundukkan kepala karena malu kepada-Mu, kini menengadahkan tangan-tangan kami untuk memohon belas kasih-Mu.Yaa Allah, Yaa Rahman, yaa Rahiim. Kami semua hamba-hamba Mu yang lemah, datang memohon rahmat Mu. Sekalipun dengan tertatih-tatih, kami berupaya mendekatkan diri kepada-Mu, berharap kasih sayang-Mu. Setiap malam kami berusaha membaca al-Quran untuk memahami petunjuk-Mu. Setiap saat kami menyeru asma Agung-Mu. Semua itu, yaa Rahman, tak lain hanyalah untuk menggapai ridla Mu.
Hari ini, dengan berat hati kita meninggalkan bulan suci penuh berkah, bulan ramadhan, bulan dimana Allah SWT membagi rahmat-Nya, menurunkan maghfirah-Nya, dan membuka peluang selebar-lebarnya untuk membebaskan hamba-hamba-Nya dari siksa neraka serta menurunkan satu malam lailatul qodr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan diatas semua ini, bulan ini juga merupakan waktu dimana Allah menurunkan kitab-Nya, Al-quran, agar ia menjadi petunjuk bagi segenap manusia, hingga akhir jaman, dalam mengarungi lautan kehidupan, sehingga dengan petunjuk itu manusia dapat mencapai pantai keselamatan.
semoga saja amalan ibadah yang kita lakukan di bulan itu dapat mengantar kita kembali kepada fitrah kita, fitrah yang menyemai iman dalam dada kita, fitrah yang menyingkap tabir kebenaran bagi mata hati kita, fitrah yang membuka rahasia kepalsuan dunia, fitrah yang selamanya menyatukan kita dengan kehendak-kehendak Allah yang termaktub dalam kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar…
Perjuangan berat yang kita lalui selama bulan Ramadhan ini barangkali telah menciptakan suasana keimanan yang sejuk dalam hati kita, suasana yang tercipta dari saat-saat kedekatan dengan Allah melalui ibadah, dan saat-saat jauh dari hiruk pikuk kesenangan dunia. Hari ini kita semua hadir disini, dimasjid ini, mengalir bagai arus air menuju satu muara, muara fitrah.
Disini semua kegembiraan kita tumpah ruah. Kegembiraan itu terlihat pada pancaran sinar mata kita, pada senyim kita, pada pakaian kita, pada makanan kita. Hari ini kita semua bergembira dan bersuka cita, istri-istri kita membuat makanan yang lezat, anak-anak kita mengenakan sepatu baru, celana baru, baju baru. Semuanya serba baru, sebaru jiwa kita yang baru saja melewati masa pembinaan selama satu bulan.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Tetapi marilah sejenak kita kembali kebelakang, kembali merenungi saat-saat dimana Rasulullah SAW bersama sahabat-sahabatnya pertama kali merayakan shalat iedul fitri. Seperti apakah kegembiraan mereka saat itu??? Seperti apakah suasana jiwa mereka ketika itu???
Tiga belas tahun lamanya Rasulullah SAW mengemban amanah da’wah di mekkah. Dan selama itu pula, beliau beserta para sahabat yang masuk Islam dan berjuang bersama beliau, mengalami penderitaan demi penderitaan, siksaan demi siksaan, baik kepada pribadi beliau, maupun kepada keluarga dan sahabat beliau.
Jika kita membaca tarih pasti akan kita ketahui bagaimana Ibnu Mu’ith mencekik leher Beliau dengan usus unta ketika beliau sedang shalat. bagaimana Abu Lahab melempar beliau dengan batu ketika beliau berpidato menyampaikan pesan dakwah di bukit Shofa. bagaimana umayyah menindih Bilal Bin Rabbah dengan batu besar di padang pasir di tengah terik matahari yang panas membara. bagaimana mereka menyiksa orang tua jompo semacam Yasir, menggantungnya di padang pasir di bawah terik matahari, untuk kemudian membunuhnya dengan keji. Kita juga tau bagaimana mereka menyiksa seorang manusia tua semacam Sumayyah, istri yasir, untuk kemudian membunuhnya dengan cara menikamkan tombak kedalam kemaluan beliau. bagaimana mereka mengembargo ekonomi para sahabat, sampai-sampai mereka terpaksa harus makan daun-daun dan serbuk kayu karena mereka tidak lagi mendapat makanan. Bahkan ketika cobaan itu semakin berat, Rasulullah SAW menyuruh beberapa sahabatnya berhijrah ke Habsyah, Ethiopia.
Begitulah, disaat beliau menghadapi tantangan yang berat, satu-satu orang dekat beliau meninggal. Bermula dari Abu Thalib, paman yang setia melindungi beliau, dan kemudian Khadijah, istri beliau, manusia yang pertama kali beriman kepada beliau, dan mendampingi beliau dalam suka dan duka, mengorbankan semua hartanya untuk perjuangan da’wah.
Sampai ketika da’wah di mekkah tidak lagi dapat berkembang dengan baik , dan terlihatlah oleh beliau bahwa Mekkah tidak terlalu kondusif untuk mendirikan Daulah Islamiyah, maka dengan wahyu Allah akhirnya beliau bersama Sahabat-sahabatnya berhijrah ke madinah pada tahun ke tigabelas sejak beliau dibangkitkan menjadi Rasul.
Mereka berangkat meninggalkan Mekkah menuju Madinah. Mereka harus rela meninggalkan tanah tumpah darah mereka, meninggalkan keluarga mereka, meninggalkan anak-anak dan istri-istri mereka. Lebih dari itu, mereka pun harus meninggalkan harta benda mereka. Di kota baru ini, mereka tidak pernah tahu bagaimanakah masa depan mereka kelak, mereka juga tentu tidak akan tahu bagaimana masa depan keluarga yang mereka tinggalkan di Mekkah.
Tetapi di kota baru ini, kota hijrah, perjuangan Beliau belum selesai. Tantangan-tantangan yang Beliau hadapi semakain keras. Orang-orang Musyrikin Quraisy di Mekkah semakin getol mencari kesempatan untuk menyerang Beliau.
Akhirnya Allah SWT mengijinkan orang-orang mukmin untuk berperang melalui firman-Nya yang turun pada tahun ke dua Hijriyyah (Q.S.: 22:39)
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
39. telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
Akan tetapi perang itu tidak segera terwujud, sekalipun Rasulullah SAW telah mengetahui bahwa perang itu pasti terjadi. Pada bulan kesembilan pada tahun itu juga, yaitu tahun kedua Hijriyyah, Allah SWT mewajibkan semua orang-orang beriman untuk berpuasa. Allah SWT berfirman ( QS: 2:183 )
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Kewajiban puasa adalah rukun Islam pertama yang turun di madinah, setelah lima tahun sebelumnya, Allah SWT menurunkan perintah shalat. Puasa merupakan ibadah yang diwajibkan atas setiap individu muslim dan berlaku kolektif pada waktu yang sama, yaitu bulan Ramadhan.Ibadah puasa bagi masyarakat arab yang baru saja beriman adalah sesuatu yang baru. Masyarakat Islam yang masih dekat dengan masa jahiliyah, masa dimana orang hanya mengenal makan dan minum serta sex, tiba-tiba harus meninggalkan semua itu semata-mata untuk menunjukkan ketundukan kepada Allah SWT. Tentu saja itu merupakan pengalaman spiritual yang amat baru, pengalaman yang merubah suasana ruhani dan jiwa mereka, dan mereka dapat merasakan betapa kerdilnya manusia, betapa tidak berartinya kenikmatan dunia, dibanding kenikmatan yang ada di sisi Allah SWT.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Tujuh belas hari setelah pengalaman puasa pertama itu, tepatnya hari jum’at tanggal tujuh belas Ramadhan tahun kedua Hijriyah, datanglah saatnya Allah SWT mewujudkan ijin berperang yang telah diwahyukan pada awal-awal tahun kedua Hijriyah. Karena tepat pada hari itu Allah SWT mempertemukan tentara-tentara musyrikin Mekkah dengan tentara-tentara muslim Madinah di suatu tempat yang bernama Badar. Perang itulah yang kemudian dikenal dengan Perang Badar.
Sesungguhnya kaum muslimin waktu itu merasa belum siap untuk berperang. Tetapi Allah SWT sendiri yang dengan sengaja menggiring mereka untuk terlibat dalam perang itu.
Sekalipun kaum muslimin merasa kurang siap berperang, tetapi Allah ingin membuktikan dan mewujudkan kehendak-Nya yang lain. Akhirnya kaum muslimin dengan ijin Allah berhasil memenangkan perang Badar.
Apabila ibadah puasa telah memberi pengalaman spiritual yang lain bagi kaum muslimin, maka perang badar memberi pengalaman spiritual yang lebih dahsyat kepada kaum muslimin. Betapa dalam perang itu iman mereka teruji, dan betapa dalam perang itu mereka menyaksikan kebesaran Allah SWT. Dalam perang itu doa yang pernah diucapkan Rasulullah SAW di Mekkah untuk menghancurkan Abu Jahal, Umayyah dan dedengkot-dedengkot musyrikin quraisy lainnya menjadi kenyataan. Dalam perang itu Allah SWT menyembuhkan dendam kaum muslimin terhadap kaum musyrikin.
Kaum muslimin akhirnya kembali ke Madinah membawa bendera kemenangan, Begitulah kaum muslimin memasuki dan mengisi 13 hari terakhir dari bulan Ramadhan pertama. Setelah kedua pengalaman dahsyat itu, Allah SWT menurunkan kewajiban zakat untuk membersihkan harta dan diri mereka. Allah SWT berfirman ( QS: 9:103 )
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Zakat itu akan membersihkan kita dari sifat kikir dan cinta yang berlabihan terhadap harta dan dunia. Zakat itu juga akan mensucikan hati kita dan menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam diri kita
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Setelah melalui tiga rangkaian kewajiban itu, Puasa, Perang dan Zakat, barulah mereka memasuki dan merayakan hari raya Iedul Fitri. Setelah mereka berhasil melawan setan dalam diri mereka melalui puasa, berhasil melawan musuh didepan mata mereka melalui perang, lalu mmembersihkan kedua kemenangan itu dengan zakat, barulah mereka memasuki Iedul Fitri.
Bayangkanlah bagaimanakah perasaan Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya merayakan Iedul Fitri pertama itu? Bagaimanakah perasaan mereka saat mereka melangkahkan kaki menuju tempat sholat sembari menggemakan takbir. Allahu Akbar
,Allahu Akbar, Allahu Akbar?
Hari itu jiwa mereka tenggelam dalam kesyahduan iman, menyatu dengan hakikat kehendak Allah SWT, dan dengan fitrah mereka. Kegembiraan mereka pagi itu, 15 abad yang lalu, membuncah, tumpah ruah dalam alunan gema tahmid, tasbih dan takbir serta tahlil. Sekarang marilah kita bertanya kepada diri kita masing-masing. Adakah kegembiraan kita hari ini sama dengan kegembiraan mereka hari itu?
Kalimat takbir dan tahmid serta tahlilnya yg kita ucapkan masih sama seperti yang di ucapkan nabi dan sahabat2 nya tapi semangat nya yang berbeda , bukankah semalam takbiran kesannya hanya seperti orang main2 . takbir itu tidak lagi menggentarkan orang kafir.
Hari ini, ketika anak-anak kita mengenakan baju baru, celana baru, sepatu baru dan tertawa sembari mengunyah coklat, dapatkah kita membayangkan baju apakah yang dipakai bocah-bocah Palestina, Irak, afganistan, somalia dan tetangga2 kita yg miskin ? Celana dan sepatu macam apakah yang dipakai oleh mereka? Makanan apakah yang sedang dikunyah oleh mereka?? Tahukah kita bahwa anak-anak Palestina hari ini harus merayakan Iedul Fitri dibawah moncong senapan Israel, atau dibalik tembok tebal karena mereka harus bersembunyi dari kejaran tentara-tentara Israel? Atau bahwa mereka harus shalat dengan tiba2 mendapat serangan tentara Israel??
Dapatkah kita bergembira ketika kita disini menghirup sirup yang segar, saudara-saudara kita di Palestina, Irak dan lainnya, harus menyerahkan darah segar mereka untuk dihirup oleh tentara-tentara Israel, tentara-tentara amerika??
Lalu apakah arti kegembiraan yang sekarang kita rasakan?? Apakah arti senyum dan tawa kita disini, ketika saudara-saudara kita justru berlumuran darah dan air mata?? Dapatkah senyum dan tawa kita menyatu dengan darah dan air mata mereka??
Nurani siapakah yang dapat membenarkan itu??
المؤمن للمؤمن كالبنيان يَشُدُّ بعضُه بعضاً – وشبك بين أصابعه
“Orang-orang Muslim itu bagaikan satu tubuh, apabila ada satu bagian yang sakit, maka seluruh bagian tubuh lain pun ikut sakit karenanya.”
Dimanakah kita berada ketika Rasulullah SAW bersabda:
من لم يهتمَّ بأمر المسلمين فليس منهم
“Siapa yang tidak memperhatikan urusan orang-orang beriman, maka dia bukan dari golongan mereka.”
Jika dalam dada kita ada iman, jika dalam hati kita masih ada nurani, sesunggguhnya hari ini kita tidak layak tertawa, tidak layak tersenyum, tidak layak bergembira, sebelum kita mengulurkan tangan kesetiap belahan bumi Islam dimana terdapat Muslim menderita, dimana darah Muslim tumpah percuma tanpa dosa, meringankan beban janda-janda syuhada, membekali pemuda-pemuda yang siap merebut syahadah dalam medan pertempuran.
الخطبةالثانية
الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر.
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا, لااله الاالله والله اكبر,الله اكبر ولله الحمد.
الحمدلله المبدئ المعيد, والشكر له سبحانه على نعمه التى بفضله تزيد, واشهد ان لااله الاالله وحده لاشريك له, القائل فى كتابه المجيد: وان هذا صراطى مستقيما فاتبعواه. واشهدان سيدنا محمدا عبده ورسوله المبعوث بالدين الجديد. اللهم صل على حبيبنا وقرة اعيننا محمد وعلى آله وصحبه الكرام الأماجيد. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إجتهدوا يوم الفطر فى الصدقات واعمال الخير والبر, من الصلاة والزكاة والتسبيح والتهليل, فإنه اليوم الذى يغفر الله فيه ذنوبكم ويستجيب دعاءكم وينظر اليكم بالرحمة. اما بعد:
فيآ ايها المسلمون الكرام اوصيكم ونفسى بتقوالله. وقال الله تعالى فى كتابه الكريم : اعوذبالله من الشيطان الرجيم, إن الله وملا ئكته يصلون على النبى يآ ايها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما: اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد.
سيد المرسلين ، وإمام المتقين وعلى آله وصحبه ، ومن دعا بدعوته ، والتزم بطريقته ، وجعل العقيدة الإسلامية أساسا لفكرته ، والأحكام الشرعية مقياساً لأعماله ، ومصدراً لأحكامه وَمَنْ جاَهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهاَدِه
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحيآء منهم والأموات انك قريب مجيب الدعوات وياقاضى الحاجات
اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِاْلإيْماَنِ كاَمِلِيْنَ وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ وَلِلدَّعْوَةِ حَامِلِيْنَ وَبِاْلإِسْلاَمِ مُتَمَسِّكِيْنَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ وَفِي اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ وَلِلنِّعَمِ شاَكِرِيْنَ وَعَلَى اْلبَلاَءِ صاَبِرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ بِلاَدَنَا هَذَا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ سَخَاءً رَخاَءً، اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ فِيْ ضِمَانِكَ وَأَمَانِكَ وَاِحْسَانِكَ وَاحْرُسْ بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لاَ تَناَمُ وَاحْفَظْناَ بِرُكْنِكَ الَّذِيْ لاَ يُرَامُ.
اَللّهُمَّ يَا مُنْـزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ الْحِساَبِ وَمُحْزِمَ اْلأَحْزَابِ اِهْزِمِ اْليَهُوْدَ وَاَعْوَانَهُمْ والَصَلِّيْبِيِّيْنَ الظَّالِمِيْنَ وَاَنْصَارَهُمْ وَالرَّأْسُمَالِيِّيْنَ وَاِخْوَانَهُمْ وَ اْلإِشْتِرَاكَيِّيْنَ وَالشُيُوْعِيِّيْنَ وَاَشْيَاعَهُمْ
وَنَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ تَحْرِيْرَ بِلاَدِ فَلَسْطِيْنِ وَاْلأَقْصَى، وَالْعِرَاقِ، وَ الشَّيْشَانَ، وَ أَفْغَانِسْتَانَ، وَسَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ نُفُوْذِ الْكُفَّارِ الْغَاصِبِيْنَ وَ الْمُسْتَعْمِرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ ارْحَمْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَحْمَةً عَامَّةً تُنْجِيْهِمْ بِهَا النَّارَ وَتُدْخِلْهُمْ بِهَا الْجَنَّةَ. اَللَّهُمَّ اَيُّمَا عَبْدٍ اَوْ أَمَةٍ مِنْ اُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يُحِبُّنَا وَيَدْعُوْ لَنَا فَثَقِّلْ مِيْزَانَهُ وَحَقِّقْ اِيْمَانَهُ وَاجْعَلْهُ فِي الْجَنَّةِ الْفِرْدَوْسِ اْلاَعْلَى. وَاَيُّمَا عَبْدٍ اَوْ اَمَةٍ مِنْ اُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَلَى خَطَأِ وَهُوَ يَظُنُّ اَنَّهُ عَلىَ الْحَقِّ فَرُدَّهُ اِلَى الْحَقِّ رُدًّا جَمِيْلاً. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا ِلإِخْوَانِناَ الْمُسْلِمِيْنَ حَيِّنِيْنَ لَيِّنِيْنَ سَهِّلِيْنَ حَبِيْبِيْنَ قَرِيْبِيْنَ. وَنَسْأَلُكَ اَنْ تَجْعَلَناَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُيَسِّرِيْنَ وَلاَ تَجْعَلَناَ مُعَسِّرِيْنَ وَمُنَفِّرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ الْكَرِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَنُوْرَ اَبْصَارِنَا وَذِهَابَ أَحْزَانِنَا وَجَلأََ هُمُوْمِنَا، اَللَّهُمَّ عَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَ أَطْرَافَ النَّهَارِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَحِلُّوْنَ حَلاَلَهُ وَيُحَرِّمُوْنَ حَرَامَهُ وَيَتْلُوْنَ حَقَّ تِلاَوَتِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ هَادِيًا لَنَا فِي حَيَاتِنَا وَمُؤْنِسًا لَنَا فِي قُبُوْرِنَا وَحُجَجًا لَنَا مِنَ النَّارِ وَقَائِدًا لَنَا اِلَى الْجَنَّةِ
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَ التُّقَى وَ الْعَفَافَ وَالْغِنَى نَاتِجَةً مِنْ صِيَامِنَا وَ اجْعَلْهُ شَافِعًا لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِإِذْنِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ دَوْلَةَ الْخِلاَفَةِ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ تُعِزُّ بِهَا اْلإِسْلاَمَ وَاَهْلَهُ وَتُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَ وَاَهْلَهُ، وَ اجْعَلْناَ مِنَ الْعَامِلِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ لإِقَامَتِهَا
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا دُعَائَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا، اَللَّهُمَّ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَاِفِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، كُلُ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ
اللهُ أَكْبَرْ اللهُ أَكْبَرْ اللهُ أَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal