SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN (USMAN BIN AFFAN DAN ALI BIN ABI THALIB)

A. Khalifah Usman Bin Affan

Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdul al-Manaf dari Suku Quraisy. Lahir pada tahun 576 M atau 6 tahun setelah kelahiran Rosululloh SAW. Usman bin Affan masuk islam pada usia 30 tahun atas ajakan Abu Bakar, beliau dijuluki Dzun Nur’ain karena menikahi dua putri Rosululloh secara berurutan yakni Ruqoyah dan Ummu Kultsum.
Khalifah Usman bin Affan dan istrinya termasuk muhajir pertama ke Yasrib, beliau pernah mengikuti beberapa peperangan diantaranya Perang Uhud, Perang Khaibar (pembebasan Kota Mekkah), Perang Thoif, Perang Hawazin dan Perang Tabuk, pada Perang Badar Beliau tidak dapat ikut karena menunggu istrinya yang sedang sakit.
Proses pengangkatan Usman bin Affan yaitu dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Khalifah dipilih oleh anggota formatur dengan suara terbanyak.
2. Apabila suara berimbang, Abdullah bin Umar yang berhak menentukannya.
3. Apabila calon Abdullah bin Umar tidak diterima, maka calon yang dipilih oleh Abdul ar-Rohman bin Auf harus diangkat menjadi khalifah, kalau masih ada yang menentang maka penentang tersebut harus dibunuh (Hasan Ibrohim Hasan, 1954 : 254 – 5)
Dengan adanya mekanisme yang seperti ini akhirnya suara terbanyak memilih 2 kandidat yaitu Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib. Akhirnya Usmanlah yang terpilih karena Beliau usianya lebih tua dari

pada Ali, mendengar keputusan tersebut Ali sangat kecewa karena berarti kelompok Abdul ar-Rahman bin Auf yang berkuasa.

1. Perluasan Wilayah
 
Perluasan pemerintahan Islam telah mencapai Asia dan Afrika, seperti daerah Herart, Kabul, Ghazani dan Asia Tengah juga Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes dan bagian yang tersisa dari Persia dan berhasil menumpas pemberontakan yang dilakukan orang Persia. Dalam sosial budaya, Usman bin Affan telah membangun bendungan besar untuk mencegah banjir dan mengatur pembagian air ke kota. Membangun jalan, jembatan, masjid, rumah penginapan para tamu dalam berbagai bentuk serta memperluas masjid Nabi di Madinah.1

Perluasan di masa Usman bin Affan pada dua bidang yaitu:
1. Menumpas pendurhakaan dan pemberontakan yang terjadi dibeberapa negeri yang telah masuk kebawah kekuasaan Umar seperti Romawi dan Persia yang menambah dendam dan sakit hati karena sebagian wilayahnya telah diambil oleh kaum muslimin, juga fitnah yang disebarkan oleh orang Yahudi dari Suku Qainuqa dan Nadhir serta Abdullah bin Saba. Pemberontakan dan pembangkangan ini menyebabkan tewasnya khalifah Usman pada tahun 35 H.
2. Melanjutkan perluasan Islam ke daerah yang sampai disana telah terhenti perluasan Islam di masa Umar
3. Penumpasan Pendurhakaan Pada Masa Pemberontakan
Daerah-derah yang mendurhakai terutama Khurasan dan Iskandaria, Usman mengirim pasukan yang berjumlah besar dengan perlengkapan yang cukup ke dua daerah tersebut untuk mengahncurkan pemberontakan serta dapat mengembalikan keamanan dan ketentraman dalam daerah tersebut.

Perluasan islam dengan menggunakan angkatan laut yang dipimpin oleh Mu’awiyyah ibn Abi Sufyan tahun 28 H. Cyprus dapat pula dimasukkan ke dalam wilayah islam dan salah satu pertempuran paling penting adalah “ Dzatis Sawari “ yaitu pertempuran tiang kapal yang dipimpin oleh Abdullah bin Abi Sarah dengan mengarahkan kurang lebih 200 kapal.2

2. Penyusunan Mushaf Usmani
 
Setelah wafatnya khalifah Umar, diangkatlah Usman bin Affan menjadi khalifah ke tiga. Suatu hal yang perlu ditegaskan adalah bahwa di mana pun umat Islam berada dan ke mana pun mereka pergi, namun al-Qur’an tetap menjadi Iman dan pedoman hidup yang utama bagi mereka. Akan tetapi pada masa pemerintahan Usman mulailah tampak gejala-gejala pertikaian antara kaum muslimin mengenai al-Qur’an, karena:
a. Tidak adanya uniformitas atau keseragaman tentang susunan surat-surat pada naskah-naskah yang mereka miliki.
b. Tidak adanya uniformitas dalam qiraat atau cara membaca ayat-ayat al-Qur’an.
c. Tidak adanya uniformitas dalam ejaan tulisan yang mereka pakai dalam menuliskan ayat-ayat al-Qur’an.
Akan tetapi pada masa khalifah Usman ketidakseragaman qiraat telah menimbulkan perpecahan dan merasakan perlu untuk ditertibkan. Orang yang pertama mensinyalir adanya perpecahan adalah sahabat Huzaifah ibnul Yaman.3 Kemudian Huzaifah melaporkan kepada Usman segera mengambil langkah-langkah untuk mentertibkannya. Usul ini diterima oleh Usman dan Beliau mengambil langkah-langkah antara lain:
 
a. Meminjam naskah yang telah ditulis oleh Zaid ibnu Tsabit pada masa Abu Bakar yang disimpan oleh Hafshah binti Umar.
b. Membentuk panitia yang terdiri dari:
 
  • Zaid ibnu Tsabit
  • Abdulloh ibnu Zubair
  • Sa’id ibnul Ash
  • Abdurrohman ibnuh Harits ibnul Hijam
c. Usman memberikan tugas pada panitia untuk menyalin dan menurun kembali ayat-ayat al-Qur’an dari lembaran-lembaran naskah Abu Bakar sehingga menjadi mushaf yang lebih sempurna.
d. Usman memberikan patokan-patokan pada panitia dalam melakukan tugasnya adalah:
  • Dalam menyalin ayat-ayat dari naskah Abu Bakar harus mengecek dan berpedoman pada hafalan para sahabat.
  • Ayat harus ditulis dengan memakai ejaan tulisan yang seragam.
  • Apabila terjadi perselisihan antar anggota panitia tentang bahasa atau bacaan suatu kata harus ditulis dengan ejaan tulisan yang sesuai dengan lahjah atau dialek Suku Quraisy.
  • Susunan surat hendaklah diatur menurut cara tertentu berdasarkan ijtihad dan pedoman yang didapat dari Rosululloh.
Akhirnya seiringnya waktu para panitia berhasil mengumpulkan dan menghimpun semua al-Qur’an kedalam sebuah mushaf yang dikenal dengan Mushaf Usmani. Sesuai dengan tujuan awal pengumpulan dan penghimpunan ini untuk memepersatukan semua umat islam yang sempat terpecah belah karena adanya perbedaan dalam pembacaan ayat al-Qur’an, maka khalifah Usman memerintahkan kepada semua gubernurnya untuk menghancurkan semua mushaf yang ada ditengah-tengah masyrakat dan digantikan dengan Mushaf Usmani.

3. Sistem Pemerintahan dan Kemelut Politik
 
Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun. Sistem pemerintahan Usman pada dasarnya tidak berbeda dari pendahulunya. Dalam pidato pembaiatannya, Usman menegaskan akan meneruskan kebiasaan yang dibuat pendahulunya. Pemegang kekuasaan tertinggi berada ditangan khalifah, pemegang dan pelaksana kekuasaan eksekutif yang dibantu oleh sekretaris Negara dijabat oleh Marwan bin Hakam, anak paman Usman sekaligus sebagai penasehat pribadi Usman. Selain sekretaris Negara khalifah Usman usman juga dibantu oleh pejabat pajak, pejabat kepolisian dan pejabat keuangan (Baitul Mal)
Untuk administrasi pemerintahan di daerah, kalifah Usman mempercayakan kepada seorang gubernur untuk setiap wilayah. Pada masanya, wilayah kekuasaan Negara Madinah dibagi menjadi sepuluh propinsi. Seorang amir (gubernur) diangkat dan diberhentikan oleh khalifah. Kedudukan gubernur disamping kepala pemerintahan daerah juga sebagai pemimpin agama, pemimpin ekspedisi militer, penetap undang-undang dan pemutus perkara yang dibantu oleh katib (sekretaris), pejabat pajak, pejabat keuangan dan pejabat kepolisian. Adapun kekuasaan legislatif dipegang oleh dewan penasehat atau majelis syura. Majelis ini memberikan saran, usul dan nasihat kepada khalifah tentang berbagai masalah penting. Tetapi, keputusan terakhir berada ditangan khalifah.4

Pada paruh terakhir masa kekhalifahannya, muncul perasaan tidak puas dan kecewa dikalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman berbeda dengan kepemimpinan Umar, mungkin karena umurnya yang sudah lanjut dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya, pada tahun 35 H / 655 M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang kecewa itu.5 Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat yang kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting adalah Marwan bin Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan, sedangkan Usman hanya menyandang gelar khalifah. 6

B. Khalifah Ali bin Abi Thalib

1. Perluasan Wilayah
 
Ali adalah putera dari paman Rosululloh SAW sekaligus suami dari putri Rosululloh yaitu Fatimah. Sedari kecil Ali sudah dididik dengan adab dan budi pekerti Islam. Lidahnya amat fasih berbicara, pengetahuan Islamnya sangat luas. Hampir pada setiap peperangan yang dipimpin Rosululloh, Ali selalu ada didalamnya bahkan Ali sering merebut kemenangan bagi kaum Muslimin dengan mata pedangnya yang tajam.

Menurut Ali Mufrodi, wafatnya Usman bin Affan banyak sahabat yang sedang mengunjungi wilayah-wilayah yang baru ditaklukkan diantaranya yaitu Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam.7 Peristiwa terbunuhnya Usman bin Affan menyebabkan perpecahan dikalangan umat islam menjadi 4 golongan yaitu:
1. Pengikut Usman yaitu yang menuntut balas atas kematian Usman dan mengajukan Muawiyyah sebagai khalifah.
2. Pengikut Ali yang mengajukan Ali sebagai khalifah.
3. Kaum moderat tidak mengajukan calon, menyerahkan urusannya kepada Allah.
4. Golongan yang berpegang pada prinsip jamaah, diantaranya Sa’ad bin Abi Waqqas, Abu Ayub al-Anshari, Usamah bin Zaid dan Muhammad bin Maslamah yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi’in yang memandang bahwa Usman dan Ali sama-sama menjadi pemimpin.

2. Sistem Pemerintahan dan Kemelut Politik
 
Setelah Usman wafat, Ali bin Abi Thalib adalah calon terkuat untuk menjadi khalifah, karena banyak didukung oelh para sahabat senior, bahkan para pemberontak kepada khalifah Usman pun mendukungnya termasuk Abdullah bin Saba. Yang pertama membai’at Ali adalah Thalhah bin Ubaidillah lalu diikuti oleh Zubir bin Awwam dan Sa’ad bin Waqqash, kemudian diikuti oleh masyarakat dari kalangan Anshor dan Muhajirin pada tanggal 23 Juni 656 M.8 Selama 6 tahun. Selama pemerintahannya, Ali menghadapi berbagai pergolakan.

Tidak ada masa sedikit pun dalam pemerintahannya yang dikatakan stabil. Setelah menduduki jabatan sebagai khalifah, Ali memecat para gubernur yang diangkat Usman. Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali tanah-tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan pada Negara dan memakai kembali system distribusi pajak tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana diterapkan oleh khalifah Umar.9

3. Permasalahan Pada Masa Ali: Perang Jamal, Perang Shiffin dan Perang Nahawan. 

Tidak lama setelah itu, Ali bin Abi Thalib menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair dan Aisyah. Alasan mereka, Ali tidak mau menghukum para pembunuh Usman dan mereka menuntut bela terhadap darah Usman yang telah ditumpahkan secara zalim. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang. Dia mengirim surat kepada thalhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun, ajakan tersebut ditolak. Akhirnya, pertempuran dahsyat pun berkobar. Perang ini dikenal dengan “Perang Jamal (unta)”. Pertempuran ini terjadi pada tahun 36 H. Ali berhasil mengalahkan lawannya, yang telah menggugurkan Thalhah dan Zubair ketika hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah, serta telah menggugurkan 10.000 pasukan Islam.

Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-kebijaksanaan Ali juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Mu’awiyyah, yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaan. Setelah berhasil memadamkan pemberontakan Zubair, Thalhah dan Aisyah, Ali bergerak ke Kufah menuju Damaskus dengan sejumlah tentara. Pasukannya bertemu dengan pasukan mu’awiyyah di Shiffin, sehingga pertempuran ini dikenal dengan nama “Perang Shiffin” yang terjadi pada tahun 37 H, yang hampir dimenangkan oleh khalifah Ali. Namun. Atas kecerdikan Mu’awiyyah yang dipimpin Amr bin Ash yang mengacungkan al-Qur’an dengan tombaknya yang mempunyai arti perdamaian. Akhirnya, terjadi peristiwa tahkim yang secara politis khalifah Ali mengalami kekalahan.

Perang Nahawan terjadi pada tahun 21 H / 642 M. Dalam pertempuran ini. Pasukan Persia dapat ditaklukkan / ditundukkan secara mutlak. Dengan demikian, seluruh wilayah kekuasaan menjadi wilayah Pemerintahan Islam. Ketika Perang Nahawanorang-orang Persia mengepung umat Islam hingga berhari-hari. Umat Islam berusaha membuat strategi untuk keluar dari kepungan musuh. An-Nu’man berhasil melaksanakan strategi itu dengan cermat dan akurat yaitu dengan cara melempar musuh kemudian balik lagi. Dalam waktu yang sama, mereka mengikuti beliau dan mengejarnya. Beliau mundur mereka pun masih mengejarnya. Beliau bersikap seolah-olah hendak melarikan diri dari mereka. Hingga akhirnya pasukan musuh ikut mengejar semua kecuali penjaga. Disaat itulah umat Islam menyerang dan menghancurkan mereka.

4. Tahkim dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial, Politik, dan Keagamaan.

Konflik politik antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyyah ibn Abi Sufyan diakhiri dengan tahkim ternyata tidak menyelasaikan masalah. Bahkan, menyebabkan timbulnya golongan ketiga, yaitu: al-Khawarij (orang-orang yang meninggalkan Ali). Akibatnya diujung masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, uamt Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu:Mu’awiyyah, Syi’ah (pengikut Ali), dan Khawarij.
Sebagai oposisi terhadap kekuasaan yang ada, Khawarij mengeluarkan beberapa pernyataan yang menuduh orang-orang yang terlibat Tahkim sebagai orang kafir, dan khawarij berpendapat bahwa Usman telah menyeleweng dari ajaran Islam, demikian pula dengan Ali.
Penyelesaian kompromi Ali dengan Mu’awiyyah tidak disukai oleh kaum perusuh karena hal ini dapat membebaskan khalifah Ali untuk memusatkan perhatiannya kepada tugas untuk menghukum mereka. Kaum Khawarij berencana membunuh khalifah Ali, Mu’awiyyah dan Amr memilih seorang khalifah yang sehaluan dengan mereka, yang dengan bebas dipilih dari seluruh umat Islam. Pengikut setia kaum Khawarij memberikan pukulan yang hebat kepada khalifah Ali sewaktu Beliau akan mengumandangkan adzan di Masjid dan pukulan itu menyebabkan khalifah Ali wafat pada tanggal 17 Ramadhan 40 H (661 m). dalam kisah lain diceritakan bahwa khalifah Ali wafat diakibatkan oleh pukulan pedang beracun milik Abdurrahman ibn Muljam.10



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Search Terms : property home overseas properties property county mobil sedan oto blitz black pimmy ride Exotic Moge MotoGP Transportasi Mewah free-islamic-blogspot-template cute blogger template free-blog-skins-templates new-free-blogger-templates good template blogger template blogger ponsel Download template blogger Free Software Blog Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car template website blog gratis daftar html template kumpulan templet Honda SUV car body design office property properties to buy properti new