A. Konsep kebijakan dan kebijaksanaan
- Arti dan Makna kebijakan
Dalam pemahaman yang lebih definitive menurut Hough, kebijakan merupakan istilah yang sulit dipahami dan menuntut penjelasan yang lebih jauh, karena istilah tersebut sering digunakan dalam cara yang berbeda dan untuk menunjukkan fenomena yang beragam.
Kebijakan adalah suatu ketentuan dari pimpinan yang berbeda dengan aturan yang berbeda. Yang dikenakan pada seseorang atau kelompok yang mana orang tersebut tidak dapat dan tidak mungkin memenuhi aturan yang umum tadi. Sedangkan kamus besar bahasa Indonesia mengemukakan bahwa kebijakan adalah kepandaian, kebijaksanaan, rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan menurut Koontz dan O’donnelil bahwa kebijakan adalah pernyataan atau pemahaman umum yang mempedomani pemikiran dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Anderson kebijakan adalah sebagian dari perencanaan yang mempersiapkan seperangkat keputusan baik yang berhubungan dengan dana, tenaga, maupun waktu untuk mencapai tujuan.
- Arti dan makna kebijaksanaan
Menurut Anderson kebijaksanaan adalah serangkaian tindakan mempunyai tujuan tertentu yang musti diikuti dan dilakukan oleh para pelakunya untuk memecahkan suatu masalah. Sedangkan Budiyono menyatakan bahwa kebijaksanaan adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok dan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan kamus besar Indonesia mengemukakan bahwa kebijaksanaan adalah selalu menggunakan akal budinya, tajam pikiran, cermat dan teliti.
B. Pendekatan kebijakan dalam pendidikan
- Pendekatan emperik
Pendekatan empiris ditekankan terutama pada penjelasan berbagai sebab akibat dari suatu kebiajakan tertentu dalam pendidikan bersifat factual dan macam informasi dihasilkan bersifat diskriptif dan prediktif. Oleh karena itu analisa kebijakan pendidikan secara empiris diharapkan dapat menghasilkan dan memindahkan informasi-informasi penting mengenai nilai-nilai, fakta-fakta dan tindakan-tindakan pendidikan.
Dengan demikian informasi kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pendekatan empiris akan menghasilkan informasi penyelenggaraan pembelajaran yang aktual, yang dibutuhkan di lapangan pada akhirnya dapat mengarah ke pernyataan kebijakan yang biasa saja sama sekali berbeda dengan kondisi objektif di lapangan.
- Pendekatan evaluatif
Evaluatif menurut Imron adalah suatu aktivitas yang bermaksud mengetahui seberapa jauh suatu kegiatan itu berhasil sesuai harapan atau tidak. Sedangkan evaluasi menurut Jonis adalah suatu kegiatan yang didesain untuk menilai hasil-hasil yang berbeda secara khusus dalam hal objektifnya, teknik-teknik pengukuran dan metode analisisnya.
Pendekatan evaluatif menurut Suryadi dan Tilaar dimaksudkan untuk menerangkan keadaan dengan menetapkan suatu kriteria atas terjadinya gejala tersebut yaitu gejala yang berkaitan dengan nilai dan pengukuran setelah dihubungkan dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.
C. Model-model kebijakan dalam pendidikan
- Model deskriptif
Model deskriptif adalah pendekatan positif yang diwujudkan dalam bentuk upaya ilmu pengetahuan menyajikan suatu “state of art” atau keadaan apa adanya dari suatu gejala yang sedang diteliti dan perlu diketahui oleh para pemakai.
- Model normatif
Pendektan normatif menurut Suryadi dan Tilaar disebut juga pendekatan deskriptif yang merupakan upaya ilmu pengetahuan menawarkan suatu norma, resep, atau kaidah yang dapat digunakan oleh pemakai untuk memecahkan suatu masalah.
- Model verbal
Model verbal dalam kebijakan diekspresikan dalam bahasa sehari-hari, bukannya bahasa logika simbolis dan matematika sebagai masalah substantif. Dalam menggunakan model verbal, analisis bersandar pada penilaian nalar untuk membuat prediksi dan menawarkan rekomendasi. Penilaian nalar menghasilkan argumen kebijakan bukan berbentuk nilai-nilai angka pasti
- Model simbolis
Model simbolis menggunakan simbol-simbol matematis untuk menerangkan hubungan antara variabel-variabel kunci yang dipercaya merinci suatu masalah. Prediksi atau solusi yang optimal dari suatu masalah kebijakan diperoleh dari model-model simbolis dengan meminjam dan menggunakan metode-metode matematika, statistika dan logika.
- Model prosedural
Model ini menampilkan hubungan yang dinamis antara variabel-variabel yang diyakini menjadi ciri suatu masalah kebijakan. Prediksi-prediksi dan solusi-solusi optimal dengan mensimulasikan dan meneliti seperangkat hubungan yang mungkin.
- Model sebagai pengganti dan perspektif
Model pengganti diasumsikan sebagai pengganti dari masalah-masalah substantif. Model pengganti mulai disadari atau tidak dari asumsi bahwa masalah formal adalah representasi yang sah dari masalah yang substantif. Sedangkan model perspektif didasarkan pada asumsi bahwa masalah formal tidak sepenuhnya mewakili secara sah masalah substantif. Sebaliknya model perspektif dipandang sebagai satu dari banyak cara lain yang dapat digunakan untuk menerangkan masalah subtantif.
Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal