A. Siapakah Remaja  Itu ?  
                    
Seringkali dengan gampang Orang  mendifisinikan Remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke  masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang  menunjukkan tingkahlaku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang  perasaannya dan sebagainya. Tetapi mendefinikan Remaja ternyata tidak  semudah  itu. 
Istilah adolescence atau Remaja berasal dari  kata Latin  yang berarti “tumbuh” atau “Tumbuh  Menjadi Dewasa.”  Bangsa primitif-demikian pula  orang-orang zaman purbakala-memandang masa buber dan masa Remaja tidak  berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang kehidupan; anak  dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.
Istilah adolescence, seperti  yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup  kematangan mental, emosional, Social, dan fisik. Pandangan ini  diungkapkan oleh piaget (121) dengan mengatakan; ”Secara psikologi,  masa Remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarkat  dewasa, usia di mana  anak tidak lagi merasa di  bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkatan  yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah baik integrasi dalam  masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih  berhubungan dengan masa puber. termasuk juga perubahan intelektual yang  mencolok. Tranformasi intelektual yang khas dari cara berpikir Remaja  ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan social orang  dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode  perkembangan”.
2.2       B. Remaja menurut hukum
             Konsep tenteng “remaja”, bukanlah berasal dari bidang hukum,  melainkan berasal dari bidang ilmu-ilmu sosial lainnya seperti  Antropologi, Sosiologi, Psikologi, dan Paedagogi. Kecuali itu konsep  “remaja” juga merupakan konsep yang relatif baru, yang muncul kira-kira  setelah era industrialisasi merata di negara-negara Eropa, Amerika  serikat dan negara-negara maju lainnya. Dengan perkataan lain, masalah  remaja baru menjadi pusat perhatian ilmu-ilmu sosial dalam 100 tahun  terakhir ini saja.
3.1       C.  Makna Remaja
Fase  remaja merupakan sugmen perkembangan individu yang sangat penting, yang  diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu  bereproduksi. Menurut konopka (Pikunas , 1976) masa remaja ini meliputi:  
a           remaja awal: 12-15 tahun; (early adolescence) seorang  remaja pada tahap ini terheran-heran  akan  perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan  dorongan-dorongan yang menyertai perubahan itu. Mereka mengembangkan  pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah  terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya  saja  oleh lawan jenis, ia sudah berfantasi  erotis.  Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali  terhadap “ego” menyebabkan para remaja awal  ini  sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa.
b          Remaja  madya; 15-18 tahun; (middle adolescence) pada tahap ini remaja  sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang  menyukainya. Ada    kecendrungan “narcistic”, yaitu  mencintai  diri sendiri, dengn menyukai teman-temanyang punya sifat-sifat yang  sama dengan dirinya. Selain itu ia  berada dalam  kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka  atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis,  idealis atau materialis dan sebagainya. Remaja harus membebaskan diri  dari Oedipoes Complsx(perasaan cinta [pada ibu sendiripaa masa  kanak-kanak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lain  jenis.
c          remaja akhir: 19-22  tahun. (late adolescence) Tahap ini adalah masa  konsolidasi  menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencaian 5 hal, yaitu:
            1.         Minat yang  makin mantap terhadap fungsi-fungsi intellek.
2.         Egonya yang mencari  kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam  pengalaman-pengalaman baru.
3.         terbentuk identitas  seksual yang tidak akan berubah lagi
4.         Egosentrisme (terlalu  memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan  antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
5.         Tumbuh  “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan  masyarakat umum (th public).
 Sementara  salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan  masa  perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua  kearah kemandirian  (independence),  minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai  estetika dan isu-isu moral.
4.1        C. Tahun-Tahun Masa Remaja
Lazimnya masa Remaja  dianggap mulai pada saat anak secara seksual menjadi matang  dan berakhir saat ia mencapai usia matang secaara  hukum. Namun, penelitian tentang perubahan perilaku , sikap dan  nilai-nilai sepanjang masa Remaja tidak hanya menunjukkan bahwa setiap  perubahan  terjadi  lebih  cepat  pada awal masa Remaja  daripada  tahap akhir masa Remaja, tetapi juga menunjukkan bahwa perilaku, sikap  dan nilai-nilai pada awal masa Remaja berbeda dengan pada akhir masa  Remaja. Dengan demikian secara umum masa Remaja  dibagi  menjadi dua bagian ,yaitu awal masa  Remaja dan akhir masa Remaja.
            Garis pemisah  antara awal masa Remaja dan akhir masa Remaja terletak kira-kira  disekitar usia 17 tahun; usia saat mana rata-rata  setiap  Remaja  memasuki  sekolah  menengah tingkat atas. Ketika Remaja duduk dikelas terakhir, biasanya  orang tua menganggapnya hampir dewasa dan berada diambang perbatasan  untuk memasuki  dunia kerja  orang dewasa, melanjutkan  ke pendidikan tinggi  atau menerima pelatihan kerja tertentu..Status disekolah juga membuat  Remaja sadar akan tanggung jawab yang sebelumnya belum pernah  terpikirkan  kesadaran akan setatus formal  yang baru, baik di rumah maupun di sekolah yang  mendorang sebagian besar Remaja untuk  berprilaku  lebih matang.
            Karena rata-rata laki-laki lebih  lambat matang daripada  anak  perempuan , maka laki-laki mengalami periode awal masa Remaja  yang lebih singkat  maskipun  pada usia 18 tahun ia sudah dianggab dewasa, seperti halnya anak  perempuan. akibatnya, seringkali laki-laki tampak kurang matang untuk  usianya dibandingkan dengan perempuan. Namun, dengan adanya status yang  lebih matang di rumah dan di sekolah, biasanya laki-laki cepat  menyesuaikan diri dan menunjukkan perilaku yang lebih matang, yang  sangat berbeda dengan perilaku Remaja yang lebih muda.
            Awal masa Remaja  berlangsung kira-kira dari umur 13 tahun sampai 16 atau 17 tahun, dan  akhir masa Remaja  bermula dari umur 16 atau 17  tahun sampai 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian  akhir masa Remaja merupakan periode yang sangat singkat.
            Awal masa Remaja  biasanya disebut sebagai “usia belasan,” kadang-kadang bahkan disebut  “usia belasan yang tidak menyenangkan.” maskipun Remaja yang lebih tua  sebenarnya mulai tergolong “anak belasan tahun,”  sampai ia mencapai usia 21 tahun, namun istilah belasan tahun yang  secara populer dihubungkan dengan pola prilaku khas Remaja muda jarang  dikenakan pada Remaja yang lebih tua. Biasanya disebut “ permuda“ atau  “pemudi”  atau malahan disebut “kaulamuda” yang  menunjukkan bahwa masyarakat belum melihat adanya perilaku yang matang  selama awal masa Remaja (101).
5.1       D. Ciri-Ciri Masa Remaja
Seperti halnya dengan semua  periode yang penting semua rentang kehidupan, namun kadar kepentinganya  berbeda-beda. Ada beberapa periode yang lebih penting daripada beberapa  periode lainnya, karena akibatnya  yang langsung  terhadap sikap dan perileku, dan ada lagi yang penting karena  akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode Remaja, baik akibat  langsung maupun akibat jangka panjang tetap penting. Ada periode yang  penting karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat pisikologis .  pada  periode Remaja kedua-duanya sama – sama  penting. 
5.2       E. Perkembangan Pada  Masa Remaja
Semua tugas perkembangan pada masa Remaja dipusatkan  pada pusaka penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan  dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. 
            Tugas perkembangan  pada masa Remaja membentuk perubahan besar dalam sikap dan pola  perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-laki dan anak  perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut  selama awal masa Remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat.  Kebanyakan harapan yang ditumpukan pada hal ini adalah bahwa Remaja muda  akan meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
            Penelitian singkat  mengenai tugas-tugas perkembangan masa Remaja yang penting akan  mengembangkan seberapa jauh perubahan yang akan dilakukan dan masalah  yang akan timbul dari perubahan itu sendiri. Pada dasarnya, pentingnya  menguasai tugas-tugas perkembangan dalam waktu yang relatif singkat yang  dimiliki oleh Remaja amerika sebagai akibat dari perubahan usia  kematangan yang sah menjadi 18 tahun. Menyebabkan banyak tekanan yang  mengganggu para Remaja.
            Seringkali sulit bagi para Remaja untuk  menerima keadaan fisik bila sejak kanak-kanak mereka telah mengagungkan  konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu masa Remaja  nantinya.diperlukan waktu untuk memperbaiki konsep ini untuk mempelajari  cara-cara memperbaiki penampilan diri sehingga lebih sesuai dengan apa  yang dicita-citakan.
            Menerima peran seks dewasa yang diakui  masyarakat tidaklah mempunyai kesulitan bagi anak laki-laki; mereka  telah mendorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. tetapi hal  berbeda bagi anak perempuan, sebagai anak-anak, mereka diperbolehkan  bahkan didorong untuk memainkan peran sederajat, sehingga usaha untuk  mempelajari peran feminim dewasa yang diakui oleh masyarakat dan  menerima peran tersebut. Seringkali merupakan tugas pokok yang  menyesuaikan diri selama bertahun-tahun.
            Karena adanya  pertentangan dengan lawan jenis yang seiring perkembangan selama masa  kanak-kanak dan masa puber, maka mempelajari hubungan baru dengan lawan  jenis berarti harus berawal dari nol dengan tujuan untuk mengetahui hal  ihwal lawan jenis dan sebagaimana harus bergaul dengan mereka. Sedangkan  pengembangan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya sesama  jenis juga tidak mudah.
            Bagi Remaja yang sangat mendambakan  kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan  orang-orang dewasa lain merupakan perkembangan yang mudah. Namun,  kemandirian, emosi tidaklah sana dengan kemandirian perilaku. Banyak  Remaja yang ingin mandiri juga membutuhkan rasa aman yang diperoleh oleh  ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain. Hal  ini menonjol pada Remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya yang tidak  menyakinkan atau yang kurang memiliki hubungan yang akrab dengan  anggota kelompok.
            Kemandirian ekonomis tidak dapat dicapai  sebelum Remaja memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja.  Kalau Remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode pemulihan yang  lama, tidak ada jaminan untuk memperoleh kemandirian ekonomis bilamana  mereka secara resmi menjadi dewasa nantinya. Secara ekonomis mereka  masih harus tergantung selama beberapa tahun sampai pelatihan yang  diperlukan untuk bekerja sesuai dengan yang dijalaninya.
            Sekolah dan  pendidikan tinggi menekankan perkembangan keterampilan intelektual dan  konsep yang penting bagi kecakapan sosial. Namun, hanya sedikit Remaja  yang mampu menggunakan keterampilan dan konsep ini dalam situasi  praktis. Mereka aktif dalam pelbagai aktivitas ektra kurikuler menguasai  praktek demikian namun mereka yang tidak aktif karena harus bekerja  setelah sekolah atau karena tidak diterima oleh teman-teman tidak  memperoleh kesempatan ini.
            Sekolah dan pendidikan tinggi juga mencoba  untuk membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan nilai-nilai kedewasaan,  orang tua berperan banyak dalam pengembangan ini. Namun nilai-nilai  dewasa bertentangan dengan nilai-nilai teman sebaya, maka Remaja harus  memilih yang terakhir bila mengharapkan dukungan teman-teman yang  menuntukan kehidupan sosial mereka.
            Berhubugan  dengan masalah pengembangan nilai-nilai yang selaras  dengan dunia nilai orang dewasa yang akan dimasuki adalah tugas untuk  mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung jawab. Sebagian besar  Remaja ingin diterima oleh teman-teman sebaya, tetapi hal ini seringkali  diperoleh  dengan perilaku yang oleh orang dewasa  dianggap tidak bertanggung jawab. Misalnya, kalau menghadapi masalah  menolong atau nenipu teman dalam ujian, maka Remaja harus memilih antara  standart dewasa dan standart teman-teman.
            Kecendrungan kawin  menyebakan persiapan perkawinan merupakan tugas pengembangan yang paling  penting dalam tahun-tahun Remaja. Meskipun sosial mengenai perilaku  seksual yang berangsur-angsur mengendur dapat mempermudah persiapan  perkawinan dalam aspek seksual, tetapi aspek perkawinan yang lain hanya  sedikit dipersiapkan dirumah, disekolah dan diperguruan tinggi. Dan  lebih-lebih lagi persiapan tentang tugas-tugas dan tanggung jawab  kehidupan keluarga. Kurangnya persiapan ini merupakan salah satu  penyebab dari ”masalah yang tidak teselesaikan” yang oleh Remaja  di bawa kedalam masa Remaja.
8.1       F. Perubahan Fisik Selama Masa  Remaja
            Pertumbuhan fisik jauh dari sempurna pada  saat masa puber berakhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada akhir  masa awal Remaja. Terdapat penurunan dalam laju pertumbuhan dan  perkembangan internal lebih menonjol dari pada perkembangan eksternal.  Hal ini tidak mudah di amati dan diketauhi sebagaimana halnya  pertumbuhan tinggi dan berat tubuh atau perkembagan ciri-ciri seks  sekunder.
Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal

